Klasifikasi Kompresor
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Kompresor adalah suatu alat yang digunakan untuk mengalirkan gas dengan tekanan yang tertentu.
Fungsi kompresor ada dua yaitu:
1. Proscessing
Di dalam processing, kompresor berfungsi sebagai:
Udara yang bertekanan pada kompresor ini di gunakan sebagai sumber tenaga penggerak , contohnya untuk mengerakkan alat pemecah batu, untuk sensing element dari automatic control.
Ada dua jenis kompresor : untuk lebih detailnya silahkan download link di bawah ini :
DOWNLOAD
Fungsi kompresor ada dua yaitu:
1. Proscessing
Di dalam processing, kompresor berfungsi sebagai:
- Sebagai pemberi tekanan dari suatu reaksi, dengan cara memberi tekanan pada kedua gas yang akan direaksikan contohnya pada reaksi pembuatan NH3, yang berasal dari H2 dan N2. kompresor ikut langsung di gunakan dalam proses.
- Di gunakan hanya pada proses fisik, misalnya pada proses pengeringan dan proses fluidisasi.
Udara yang bertekanan pada kompresor ini di gunakan sebagai sumber tenaga penggerak , contohnya untuk mengerakkan alat pemecah batu, untuk sensing element dari automatic control.
Ada dua jenis kompresor : untuk lebih detailnya silahkan download link di bawah ini :
DOWNLOAD
Klasifikasi Pompa
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Banyak pegertian tentang pompa namun pengertian yang terbaik tentang
pompa adalah mesin yang digunakan untuk tujuan memindahkan sejumlah fluida atau gas ke tempat yang lain. [Alfa laval Hand book, page 7].
Peralatan seperti pompa, merupakan bagian peralatan transportasi fluida dengan fasilitas impeller. Fungsi utama dari alat ini adalah untuk mempertinggi energi mekanik dari suatu system aliran fluida ssehingga fluida ini akan mengalir ssecara konstan. Pompa memiliki dua kegunaan utama:
pompa adalah mesin yang digunakan untuk tujuan memindahkan sejumlah fluida atau gas ke tempat yang lain. [Alfa laval Hand book, page 7].
Peralatan seperti pompa, merupakan bagian peralatan transportasi fluida dengan fasilitas impeller. Fungsi utama dari alat ini adalah untuk mempertinggi energi mekanik dari suatu system aliran fluida ssehingga fluida ini akan mengalir ssecara konstan. Pompa memiliki dua kegunaan utama:
- Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpanan air)
- Mensirkulasikan cairan sekitar sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
Untuk lebih detail lagi silahkan download link di bawah ini :
DOWNLOAD
Zeolit Alam Bayah
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Mineral zeolit telah dikenal sejak tahun 1756 oleh Cronstedt ketika menemukan stilbit yang bila dipanaskan seperti batuan mendidih (boiling stone) karena dehidrasi molekul air yang dikandungnya. Pada tahun 1954 zeolit diklasifikasi sebagai golongan mineral tersendiri, yang saat itu dikenal sebagai molecular sieve materials. Pada tahun 1984 Profesor Joseph V. Smith ahli kristalogi Amerika Serikat mendefinisikan zeolit sebagai : “ A zeolite is an aluminosilicate with a framework structure enclosing cavities occupied by large ions and water molecules, both of which have considerable freedom of ovement, permitting ion-exchange and reversible dehydration”.
Nama zeolit berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yaitu zeo (mendidih)dan lithos (batu). nama ini menggambarkan perilaku mineral ini yang dengan cepat melepaskan air bila dipanaskan sehingga kelihatan seolah-olah mendidih, seperti pengamatan Cronsted, ahli mineral Swedia, terhadap mineral stilbite yang ditemukannya pada tahun 1756 (Barrer, 1982).
Zeolit berbentuk kristal aluminosilikat terhidrasi yang mengandung muatan positif dari ion-ion logam alkali dan alkali tanah dalam kerangka kristal tiga dimensi (Hay, 1966), dengan setiap oksigen membatasi antara dua tetrahedral.
Mineral zeolit adalah kelompok mineral alumunium silikat terhidrasi LmAlxSiyOz nH2O, dari logam alkali dan alkali tanah (terutama Ca, dan Na), m, x, y, dan z merupakan bilangan 2 hingga 10, n koefisien dari HO, serta L adalah logam. Zeolit secara empiris ditulis (M+ 2, M2+)Al2O3gSiO2 zH22O, M+2+berupa Na atau K dan Mberupa Mg, Ca, atau Fe. Li , Sr atau Ba dalam jumlah kecil dapat menggantikan M+ atau M2+, g dan z bilangan koefisien. Beberapa specimen zeolit berwarna putih, kebiruan, kemerahan, coklat, dll., karena hadirnya oksida besi atau logam lainnya. Densitas zeolit antara 2,0 { 2,3 g/cm, dengan bentuk halus dan lunak. Kilap yang dimiliki bermacam-macam. Struktur zeolit dapat dibedakan dalam tiga komponen yaitu rangka aluminosilikat, ruang kosong saling berhubungan yang berisi kation logam, dan molekul air dalam fase occluded (Flanigen, 1981 dalam Harben & Kuzvart, 1996).
Zeolit Alam Bayah ini mempunyai komposisi mineral berdasarkan hasil analisa kuantitatif dari difraksi sinar-X (XRD) diperoleh jenis mineral mordenit (32,70 %), klinoptilotit (30,89 %), mineral-mineral lainnya terdiri dari mika, plagioklas dan kuarsa, sedangkan hasil analisa kimia rata-rata dari contoh-contoh zeolit Bayah adalah sebagai berikut : SiO2 = 64,55 %, Al2O=12,83, Fe2O3=1,38, CaO= 1,64, MgO= 0,71, K2O=2,81, Na2O= 0,33, TiO2 = 0,22, dan Hilang dibakar = 15,18 % (Arifin M. dan Harsodo, 1991), mempunyai nilai KTK 52,00 – 67,00 meq/100g (sebelum aktifasi) dan 65,00 – 84,00 meq/100g (setelah aktivasi) (Sariman, dkk., PPTM, 1996).
Kemampuan zeolit sebagai katalis berkaitan dengan tersedianya pusat-pusat aktif dalam saluran antar zeolit. Pusat-pusat aktif tersebut terbentuk karena adanya gugus fungsi asam tipe Bronsted maupun Lewis. Perbandingan kedua jenis asam ini tergantung pada proses aktivasi zeolit dan kondisi reaksi. Pusat-pusat aktif yang bersifat asam ini selanjutnya dapat mengikat molekul-molekul basa secara kimiawi
Sifat-sifat katalis zeolite :
a)Shape Selectivity
Berikut ini adalah perbedaan selektifitas katalis yang dipengaruhi bentuk oleh Haag (1994) :
1. Selektivitas dipengaruhi difusi : Selektifitas dipengaruhi oleh laju relatif difusi oleh reaktan atau produk, dengan kata lain kinetik dari transfer massa pada reaksi.
2. Selektifitas dipengaruhi Sorption : Prinsip dari katalis jenis ini adalah perbedaan konstanta kesetimbangan penyerapan dari reaktan-reaktan, biasanya secara thermodinamik, bukan secara kinetik.
b) Keasaman
Bentuk asam dari zeolite merupakan faktor penting dari aplikasi katalitik zeolit. Jika ion alumunium yang trivalen disubstitusi secara isomorphous dengan ion silicon yang quadrivalen, dalam susunan kristal silica yang membentuk tetrahedral, total muatan negatif yang ada perlu distabilisasi dengan ion positif seperti proton. Ion positif ini dapat diperoleh dari disosiasi molekul air, membentuk gugus hidroksil pada atom alumunium. Struktur yang terbentuk, dimana ion aluminium dan silicon terkoordinasi secara tetrahedral, merupakan asam bronsted. Jikastruktur ini dipanaskan, molekul air pada susunan akan hilang, dan lokasi asam bronsted akan terkonversi menjadi awam lewis.
Proses pengolahan zeolit
Proses komersial yang pertama dilakukan berdasar atas sintesis laboratorium yang asli menggunakan hidrogel yang amorf. Pengolahan zeolit secara garis besar dapat dibagi dalam dua tahap, yaitu preparasi dan aktivasi:
Tahapan preparasi zeolit diperlakukan sedemikian rupa agar mendapatkan zeolit yang siap olah. Tahap ini berupa pengecilan ukuran dan pengayakan. Tahapan ini dapat menggunakan mesin secara keseluruhan atau dengan cara sedikit konvensional. Aktivasi zeolit dapat dilakukan dengan cara pemanasan atau penambahan pereaksi kimia baik asam maupun basa:
a. Aktivasi pemanasan, dilakukan zeolit dalam pengering putar menggunakan bahan umpan yang mempunyai kadar air sekitar 40%, dengan suhu tetap 230°C dan waktu pemanasan selama tiga jam.
b. Penambahan pereaksi kimia, dilakukan di dalam bak pengaktifan dengan NaOH dan H2SO4, dimaksudkan untuk memperoleh temperatur yang dibutuhkan dalam aktivasi. Zeolit yang telah diaktivasi perlu dikeringkan terlebih dahulu, pengeringan ini dapat dilakukan dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari.
Teknologi Blast Furnace dalam Pembuatan Besi
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Pada umumnya pembuatan besi dapat dikategorikan dua macam, yaitu pembuatan besi secara konvensional dan non konvensional. Pembuatan besi secara konvensional yaitu pengolahan bji besi di reduksi secara tidak langsung, umumnya adalah Blast Furnace (yang akan dibahas dalam tulisan ini). Untuk pembuatan besi secara non konvensional yaitu mereduksi bijih besih secara langsung dengan menggunakan gas pereduksi seperti gas H2 dan CO, pengembangan teknologi ini yang terbesar adalah Midrex kemudian Hylsa.
Blast furnace digunakan untuk mengolah bijih besi untuk dijadikan besi kasar. Besi kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi diolah kembali kedalam dapur, untuk dijadikan baja atau baja tuang; juga besi tuang. Flowsheet teknologi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Blast furnace digunakan untuk mengolah bijih besi untuk dijadikan besi kasar. Besi kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi diolah kembali kedalam dapur, untuk dijadikan baja atau baja tuang; juga besi tuang. Flowsheet teknologi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Bahan yang digunakan dalam proses dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar dari dapur tinggi diperlukan bahan-bahan antara lain:
1.Iron ore : hematite umumnya, merupakan besi oksida Fe2O3
Bijih besi didapat dari tambang setelah melalui proses pendahuluan. Bijih besi merupakan bahan pokok dari blast furnace.
2.Limestone : berupa kalsium karbonat, CaCO3
Batu kapur digunakan untluk mengikat bahan-bahan yang ikut campur dalam cairan besi untuk menjadikan terak. Proses pengikatan bahan yang ikut dalam cairan besi antara lain dapat dilihat pada reaksi kimia sebagai berikut :
CaCO3 ====> CaO + CO2
(terak)
FeS + CaO + C =====> Fe + CaS + CO
(terak)
Dengan adanya terak yang terletak di permukaan cairan-besi ini, terjadinya oksidasi oleh udara dapat dihindari. Selain menggunakan batu kapur (CaCO3) murni, dapat juga menggunakan dolomit yang merupakan campuran dari CaCO3 dan MgCO3
3.Hot air : pembakaran yang terjadi di bagian bawah furnace untuk menyediakan panas dan oksigen
4.Coke : berasal dari batu bara yang kadar karbonnya tinggi
Karakteristik coke dapat digolongkan menjadi dua yaitu sifat fisik dan sifat kimia.
Sifat fisik seperti kekuatan coke, kestabilan coke dan kekuatan coke setelah reaksi.
Sifat kimia yang paling penting adalah kandungan air, fixed carbon, abu, sulfur, phosphor dan alkali. Spesifikasi kualitas coke dari salah satu Blast Furnace terbesar di Amerika Utara seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
1.Iron ore : hematite umumnya, merupakan besi oksida Fe2O3
Bijih besi didapat dari tambang setelah melalui proses pendahuluan. Bijih besi merupakan bahan pokok dari blast furnace.
2.Limestone : berupa kalsium karbonat, CaCO3
Batu kapur digunakan untluk mengikat bahan-bahan yang ikut campur dalam cairan besi untuk menjadikan terak. Proses pengikatan bahan yang ikut dalam cairan besi antara lain dapat dilihat pada reaksi kimia sebagai berikut :
CaCO3 ====> CaO + CO2
(terak)
FeS + CaO + C =====> Fe + CaS + CO
(terak)
Dengan adanya terak yang terletak di permukaan cairan-besi ini, terjadinya oksidasi oleh udara dapat dihindari. Selain menggunakan batu kapur (CaCO3) murni, dapat juga menggunakan dolomit yang merupakan campuran dari CaCO3 dan MgCO3
3.Hot air : pembakaran yang terjadi di bagian bawah furnace untuk menyediakan panas dan oksigen
4.Coke : berasal dari batu bara yang kadar karbonnya tinggi
Karakteristik coke dapat digolongkan menjadi dua yaitu sifat fisik dan sifat kimia.
Sifat fisik seperti kekuatan coke, kestabilan coke dan kekuatan coke setelah reaksi.
Sifat kimia yang paling penting adalah kandungan air, fixed carbon, abu, sulfur, phosphor dan alkali. Spesifikasi kualitas coke dari salah satu Blast Furnace terbesar di Amerika Utara seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Proses reduksi bijih besi yang berlangsung dalam blast furnace dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Proses dalam blast furnace:
1.Bahan baku dimasukkan dalam blast furnace melalui tutup yang berbentuk kerucut yang bersusun
2.Pemanasan cepat secara simultan di bagian bawah furnace
3.Pembakaran coke
Coke dibakar menggunakan udara panas menghasilkan karbon dioksida dan panas.
C + O2 ====> CO2 + Heat
4.Produksi karbon monoksida (agen reduksi)
Karbon dioksida bereaksi kembali dengan coke menghasilkan karbon monoksida.
CO2 + C ====> 2CO
5.Reduksi hematite
Karbon monoksida yang terbentuk mereduksi hematite menjadi besi
Fe2O3 + 3CO ====> 2Fe + 3CO2
6.Dekomposisi limestone
Limestone terdekomposisi dengan panas yang dihasilkan membentuk kalsium oksida dan karbon diksida
CaCO3 ====> CaO + 3CO2
7.Pembentukkan slag
Kalsium oksida yang terbentuk bereaksi dengan pasir (impuritis asam) membentuk kalsium silica yang disebut dengan slag
CaO + SiO2 ====> CaSiO3
Besi yang terbentuk mengendap dibagian bawah furnace dan lapisan slag berada di atasnya sehingga melindungi besi dari oksidasi.
Besi yang diperoleh dari proses ini disebut dengan pig iron.
Hakikat Cinta
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Tersebutlah, di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta. "Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang. Ia kian panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta. "Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini," sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya lelaki tua tadi.
"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
"Sebab," kata orang itu,
"Hanya Waktu-lah yang Tahu berapa Nilai sesungguhnya dari Cinta itu ..."
Hal Kecil dapat Membuat Seseorang Berarti
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Yang mencintaiku lebih daripada aku mencintainya.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan napas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.
Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas provinsi.
Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik,hasil yang begitu baik" Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!"
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya. Kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.
Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.
Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga.
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"
Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu..."
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu."
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan membalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya.
"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.
Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar --ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku."
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
(Dari "I cried for my brother six times)
Antara 2 Hati
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab, "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satu pun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata, "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan, "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apa pun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya.
Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. "Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pAndangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."
Sang guru masih melanjutkan, "Ketika Anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu Anda."
Hidup Layaknya Ular Tangga
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Ketika saya pulang di sebuah senja, saya masih melihatnya duduk di sana. Seorang wanita empat puluhan duduk dalam kiosnya di tepi seruas jalan di kotaku yang telah ribuan kali kulewati. Puluhan tahun yang lalu ketika usia saya masih belum genap sembilan tahun, kios itu sudah ada disana. Menjajakan majalah, koran, dan sejumlah barang kelontong.
Ketika itu mobil kami berhenti di depan kiosnya dan wanita itu datang menghampiri membawa apa yang biasanya kami inginkan, majalah Ananda dan Bobo buat saya serta majalah Tempo dan Intisari untuk ayah. Demikian terjadi sepekan sekali sepulang sekolah selama bertahun-tahun hingga tiba saatnya saya beranjak remaja dan berganti selera baca, saya tak lagi menemui wanita itu.
Sekonyong-konyong di senja itu, tatapan mata saya ke luar angkot yang tengah membawa saya pulang ke rumah, menyapu kios itu dan wanita yang sama di dalamnya. Bedanya, kali ini ia tak lagi menjajakan koran dan majalah. Hanya rokok, minuman cola, air mineral, dan sejumlah barang lain. Apakah itu semacam kemunduran perniagaan, saya tak tahu persis. Yang tampak jelas bagi sel-sel kelabu saya adalah kenyataan bahwa ia, untuk menafkahi hidupnya, masih saja duduk di tempat yang sama, setelah lewat bertahun-tahun.
Suatu sore lain dalam sebuah gerbong kereta yang saya tumpangi, saya menatap puluhan gubuk dan rumah petak di sepanjang lintasan rel yang menuju stasiun Senen. Benak saya digelayuti iba dan juga pertanyaan. Sejumlah gerobak mie ayam melintas di jendela dengan cepat. Apa yang begitu menarik dari kota ini, begitu pertanyaan saya, sehingga mereka sanggup bertahan dalam kepapaannya di tengah gemuruh Jakarta yang keras. Apakah itu nasib? Adakah nasib yang membuat Ibu penjaja koran yang tinggal di Semarang dan mereka yang tinggal di kompleks kumuh Jakarta tetap bertahan di sana?
Bagaimana bisa kita memahami nasib? Saya tak bisa. Tetapi keponakan saya yang berumur lima tahun punya petunjuknya.
Saat itu saya sedang bermain berdua dengannya: Ular-Tangga. Setelah beberapa lama bermain dan bosan mulai merambati benak, saya meraih surat kabar dan mulai membaca-baca. Nanda, keponakan saya itu, kemudian berkata, "Ayo jalan! Gililan Om. Kalo nggak jalan juga, Om bakal nggak naik-naik, di situ telus, dan mainnya nggak selesai-selesai."
Saya tersadar.
Ular-Tangga, permainan semasa kita kanak-kanak, adalah contoh yang bagus tentang permainan nasib manusia. Ada petak-petak yang harus dilewati. Ada Tangga yang akan membawa kita naik ke petak yang lebih tinggi. Ada Ular yang akan membuat kita turun ke petak di bawahnya.
Kita hidup. Dan sedang bermain dengan banyak papan Ular-Tangga. Ada papan yang bernama kuliah. Ada papan yang bernama karir. Suka atau tidak dengan permainan yang sedang dijalaninya, setiap orang harus melangkah. Atau ia terus saja ada di petak itu. Suka tak suka, setiap orang harus mengocok dan melempar dadunya. Dan sebatas itulah ikhtiar manusia: melempar dadu (dan memprediksi hasilnya dengan teori peluang). Hasil akhirnya, berapa jumlahan yang keluar, adalah mutlak kuasa Tuhan. Apakah Ular yang akan kita temui, ataukah Tangga, Allah-lah yang mengatur. Dan disitulah nasib. Kuasa kita hanyalah sebatas melempar dadu.
Malangnya, ada juga manusia yang enggan melempar dadu dan menyangka bahwa itulah nasibnya. Bahwa di situlah nasibnya, di petak itu. Mereka yang malang itu, terus saja ada di sana. Menerima keadaan sebagai Nasib, tanpa pernah melempar dadu.
Mereka yang takut melempar dadu, takkan pernah beranjak ke mana-mana. Mereka yang enggan melempar dadu, takkan pernah menyelesaikan permainannya.
Setiap kali menemui Ular, lemparkan dadumu kembali. Optimislah bahwa di antara sekian lemparan, kau akan menemukan Tangga. Beda antara orang yang optimis dan pesimis bila keduanya sama-sama gagal, Si Pesimis menemukan kekecewaan dan Sang Optimis mendapatkan harapan.
("Sang Dadu" oleh Edy Pratolo)
orang bodoh VS orang pintar
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis. Agar bisnisnya
berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar
adalah orang bodoh.
2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar
yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh
memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.
4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar
untuk membuatnya.
5. Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh karena
itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untu! k membuat undang-undangnya
orang bodoh.
6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang
pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah
mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.
7. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi
staffnya orang bodoh.
8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar
yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar
"meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.
9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata
orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
11. Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Liem
Siu Liong (BCA group) adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang
kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa
keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
PERTANYAAN:
1. Mending jadi orang pinter atau orang bodoh?
2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh?
3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh?
4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh?
KESIMPULAN:
1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa
dirinyatelah dibodohi oleh orang bodoh.
2. Jadilah Orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
3. Kata kunci nya adalah "resiko" dan "berusaha", karena orang bodoh
berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha
agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter perpikir panjang maka dia
bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil
resiko tersebut. Dan mengabdi pada orang bodoh.
berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar
adalah orang bodoh.
2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar
yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh
memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.
4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar
untuk membuatnya.
5. Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH). oleh karena
itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untu! k membuat undang-undangnya
orang bodoh.
6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang
pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah
mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.
7. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi
staffnya orang bodoh.
8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar
yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar
"meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap di berikan pekerjaan.
9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata
orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
11. Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Liem
Siu Liong (BCA group) adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang
kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa
keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.
PERTANYAAN:
1. Mending jadi orang pinter atau orang bodoh?
2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh?
3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh?
4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh?
KESIMPULAN:
1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa
dirinyatelah dibodohi oleh orang bodoh.
2. Jadilah Orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
3. Kata kunci nya adalah "resiko" dan "berusaha", karena orang bodoh
berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha
agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter perpikir panjang maka dia
bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil
resiko tersebut. Dan mengabdi pada orang bodoh.
7 Destructive Habits of Unsuccessful People
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Number 1 - They Think, Say, & Do Negative Things.
Yup. They see problems in every opportunity.
They complain that the sun is too hot. They cursed the rain for ruining their plans for the day. They blame the wind for ruining their hair.
They think that everyone is against them. They see the problems but never the solutions.
Every little bit of difficulty is exaggerated to the point of tragedy. They regard failures as catastrophes. They become discouraged easily instead of learning from their mistakes.
They never seem to move forward because they're always afraid to come out of their comfort zones.
Number 2 - They Act Before They Think.
They move based on instinct or impulse. If they see something they like, they buy at once without any second thought.
Then they see something better. They regret & curse for not able to take advantage of the bargain.
Then they spend & spend again until nothing's left. They don't think about the future. What they're after is the pleasure they will experience at present.
They don't think about the consequences.
Number 3 - They Talk Much More Than They Listen
They want to be the star of the show. So they always engage in talks that would make them heroes, even to the point of lying.
Often times they are not aware that what they're saying is not sensible anymore.
When other people advise them, they close their ears because they're too proud to admit their mistakes.
In their mind they're always correct. They reject suggestions because that will make them feel inferior.
Number 4 - They Give Up Easily
Successful people treat failures as stepping stones to success.
Incompetent ones call it quits upon recognizing the first signs of failure.
At first, they may be excited to start an endeavour. But then they lose interest fairly quickly, especially when they encounter errors.
Then they go & search for a new one. Same story & same results. Incompetent people don't have the persistence to go on and fulfill their dreams.
Number5 - They Try to Bring Others Down To Their Level
Incompetent people envy other successful individuals. Instead of working hard to be like them, these incompetent ones spread rumours and try every dirty trick to bring them down.
They could've asked these successful ones nicely. But no, they're too proud. They don't want to ask advise. Moreover, they're too negative to accomplish anything.
Number 6 - They Waste Their Time
They don't know what to do next. They may just be contented on eating, watching TV, or worse, staring at the blank wall with no thoughts whatsoever to improve their lives.
It's perfectly fine to enjoy once in a while. But time should be managed efficiently in order to succeed. There should be a proper balance between work & pleasure.
Number 7 - They Take the Easy Way Out
If there are two roads to choose from, incompetent people would choose the wider road with less rewards than the narrower road with much better rewards at the end.
They don't want any suffering or hardship. They want a good life.
What these people don't know is that what you reap is what you sow. Efforts & action will not go unnoticed.
If only they would be willing to sacrifice a little, they would be much better off.
Successful people made it through trials & error. They never give up. They are willing to do everything necessary to achieve what they aspire for in life.
copyright from Michael Lee
Yup. They see problems in every opportunity.
They complain that the sun is too hot. They cursed the rain for ruining their plans for the day. They blame the wind for ruining their hair.
They think that everyone is against them. They see the problems but never the solutions.
Every little bit of difficulty is exaggerated to the point of tragedy. They regard failures as catastrophes. They become discouraged easily instead of learning from their mistakes.
They never seem to move forward because they're always afraid to come out of their comfort zones.
Number 2 - They Act Before They Think.
They move based on instinct or impulse. If they see something they like, they buy at once without any second thought.
Then they see something better. They regret & curse for not able to take advantage of the bargain.
Then they spend & spend again until nothing's left. They don't think about the future. What they're after is the pleasure they will experience at present.
They don't think about the consequences.
Number 3 - They Talk Much More Than They Listen
They want to be the star of the show. So they always engage in talks that would make them heroes, even to the point of lying.
Often times they are not aware that what they're saying is not sensible anymore.
When other people advise them, they close their ears because they're too proud to admit their mistakes.
In their mind they're always correct. They reject suggestions because that will make them feel inferior.
Number 4 - They Give Up Easily
Successful people treat failures as stepping stones to success.
Incompetent ones call it quits upon recognizing the first signs of failure.
At first, they may be excited to start an endeavour. But then they lose interest fairly quickly, especially when they encounter errors.
Then they go & search for a new one. Same story & same results. Incompetent people don't have the persistence to go on and fulfill their dreams.
Number5 - They Try to Bring Others Down To Their Level
Incompetent people envy other successful individuals. Instead of working hard to be like them, these incompetent ones spread rumours and try every dirty trick to bring them down.
They could've asked these successful ones nicely. But no, they're too proud. They don't want to ask advise. Moreover, they're too negative to accomplish anything.
Number 6 - They Waste Their Time
They don't know what to do next. They may just be contented on eating, watching TV, or worse, staring at the blank wall with no thoughts whatsoever to improve their lives.
It's perfectly fine to enjoy once in a while. But time should be managed efficiently in order to succeed. There should be a proper balance between work & pleasure.
Number 7 - They Take the Easy Way Out
If there are two roads to choose from, incompetent people would choose the wider road with less rewards than the narrower road with much better rewards at the end.
They don't want any suffering or hardship. They want a good life.
What these people don't know is that what you reap is what you sow. Efforts & action will not go unnoticed.
If only they would be willing to sacrifice a little, they would be much better off.
Successful people made it through trials & error. They never give up. They are willing to do everything necessary to achieve what they aspire for in life.
copyright from Michael Lee
Anti-Materi
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Ini bukan fiksi. Di jagad raya ini ada sesuatu yang disebut
antimateri. Tidak seperti namanya, antimateri ini materi juga, cuma
muatan listriknya berkebalikan dengan muatan listrik materi. Kalau
elektron materi bermuatan negatif, maka elektron antimateri
bermuatan positif. Proton materi bermutaan positif, sedangkan proton
antimateri bermuatan negatif. Meski neutron secara teori bermuatan
listrik netral, muatan neutron antimateri dan materi berkebalikan
juga.
Bagaimana kalau antimateri dan materi yang muatan listriknya
berkebalikan itu bertemu atau bersentuhan? Bisa ditebak, keduanya
akan menimbulkan energi, persis seperti kabel negatif dan positif
listrik bertemu. Bedanya, akibat pertemuan itu, dua macam zat itu
akan musnah tanpa sisa. Jadi, begitu kedua zat itu bersentuhan, akan
timbul ledakan yang akan mengubah seluruh zat itu menjadi energi
seluruhnya, tanpa sisa. Booom....lenyap. Tak ada arang, abu, atau
asap. Semuanya menjadi nihil. Para fisikawan menyebut fenomena ini
sebagai anihilisasi.
Ini bukan cerita fiksi, lo. Adanya pengamatan dan penemuan
antimateri membuktikan kebenaran teori relativitas Enstein: E=MC
kuadrat. Bagi Enstein, materi adalah energi yang terperangkap. Kalau
perangkapnya dilepas, materi akan berubah menjadi energi. Pertemuan
materi dan antimateri adalah materi adalah pelepasan perangkap itu.
Berhubung seluruh materi dan antimateri berubah menjadi tenaga, maka
energi yang timbulpun luar biasa dahsyat, melebihi energi yang
dihasilkan fusi nuklir seperti yang terjadi pada matahari.
Menurut teori, antimateri lahir di jagad raya ini bersamaan dengan
materi, persis beberapa detik setelah big bang alias dentuman besar.
Kebanyakan fisikawan percaya big bang adalah awal mula lahirnya alam
semesta. Kitab-kitab suci mengatakan bahwa Tuhan menciptakan sesuatu
secara berjodoh-jodoh, seperti siang-malam. Meski tak melulu percaya
pada kitab suci, para fisikawan juga percaya bahwa jumlah antimateri
yang tercipta pada saat big bang mestinya sama persis dengan jumlah
materi.
Masalahnya sekarang: kok tidak ada antimateri dekat-dekat sini.
Kalau ada, tentu bakal kita lihat ledakan di mana-mana, bukan?
Benar, sebagian besar antimateri itu sudah sirna karena bertemu
dengan materi yang menjadi saudara kembarnya. Tapi, mestinya, kalau
sekarang masih ada sisa materi (termasuk tubuh kita), mestinya masih
ada pula sisa antimateri yang jumlahnya seimbang.
Kenyataan itu sempat menggoyahkan teori tentang keberadaan
antimateri. Sampai suatu ketika, ada pengamatan sahih yang
membuktikan antimateri itu ada. Asal tahu saja, di antara berbagai
cahaya dan partikel yang menerpa bumi, terdapat partikel-partikel
yang berembus tidak hanya dari atas (langit) tapi dari seluruh arah.
Melihat arah terpaanya, partikel seperti itu bukan berasal dari
matahari, ledakan bintang, atau pancaran galaksi lain. Para
fisikawan yakin partikel itu merupakan sisa-sisa big bang.
Benar saja, sebagian partikel yang menerpa kita itu ternyata
merupakan elektron. Cuma, setelah diamati, elektron itu bermuatan
positif alias antielektron. Orang menyebutnya positron. Keberadaan
antielektron ini bisa terdeteksi lantaran muncul ledakan-ledakan
kecil begitu antielektron itu bersentukan dengan elektron atmosfir
yang bermuatan positif. Meski begitu sebagian elektron itu bisa
ditangkap dan diteliti di laboratorium. Orang pun bisa menciptakan
antielektron.
Kini, beberapa alat kedokteran menggunakan positron untuk melakukan
diagnosa. Caranya, positorn yang dicampur dengan zat cair tertentu
disuntikkan ke jaringan tubuh. Berhubung antielektron-antielektron
itu bersentuhan dengan elektron yang ada pada zat cair yang
menyelimutinya, maka muncul ledakan-ledakan sepanjang aliran zat itu
dalam tubuh. Ledakan-ledakan itulah yang menghasilkan pancaran sinar
gamma. Nah, radiasi sinar gamma itulah yang kemudian bisa dipantau
dokter lewat monitor.
Kalau ada penyumbatan-penyumbatan pembuluh darah di bagian-bagian
tertentu yang berbahaya untuk dideteksi dengan sinar rontgen,
seperti otak misalnya, cara ini sangat membantu. Tak ada sisa
kecuali zat cair yang mengantar antielektron masuk tubuh. Karena
proses anihilisasi, antielektron yang masuk tubuh akan musnah
bersama dengan elektron yang ada dalam zat cair tadi. Ledakan yang
terjadi juga bisa disetel tidak berbahaya karena pertemuan
antielektron dan elektron tidak sampai menghasilkan energi yang bisa
merusak jaringan tubuh.
Manusia, melalui sebuah upaya laboratorium juga bisa menciptakan
antiproton dan antineutron. Itu berarti tinggal satu langkah lagi
bagi manusia bisa menciptakan sebuah antiatom. Bagaimana sebuah
antimateri tercipta? Di sinilah letak kebesaran Tuhan atau siapapun
namanya. Bukan sulap-bukan sihir, antimateri dan materi tercipta
begitu saja dari sebuah ledakan energi yang dahsyat. Melalui ledakan
seperti big bang sebuah antimateri dan materi tiba-tiba ada begitu
saja, entah darimana asalnya.
Para fisikawan eksperimen pun berupaya menciptakan sebuah big bang
buatan. Ledakan sekelas big bang hanya bisa terjadi kalau sebuah
partikel ditembakkan dengan kecepatan cahaya pada partikel lain.
Agar bisa menembakkan partikel dengan kecepatan itu, perlu sebuah
alat yang disebut akselerator. Melalui alat itu, para fisikawan
menembakkan satu buah partikel dengan kecepatan cahaya pada sebuah
lempengan baja (atau apa gitu....).
Booommmmm.....dalam tempo sepersekian detik setelah ledakan itu....
muncullah secara ajaib antimateri dan materi
baru....Subhanallah...!!! Namun, pada saat yang sama mula, dua zat
yang baru lahir itu bersentuhan sehingga keduanya lenyap seraya
menimbulkan ledakan baru. Ledakan baru itupun menghasilkan materi
dan antimateri baru. Begitu terus menerus berulang-ulang, sampai
ledakan yang tercipta tak mencapai ambang batas untuk menimbulkan
materi dan antimateri baru.
Untungnya, sebelum semuanya lenyap para fisikawan berhasil menawan
sebuah antimateri dan mengamankannya agar tak bersentuhan dengan
materi sehingga tidak sampai sirna. Dengan teknik pemanfaatan medan
magnet, sebuah antimateri bisa dibikin mengambang dalam sebuah
tabung yang vacum.
Banyak orang bermimpi mulia, proses pelenyapan antimateri dan materi
lewat sebuah ledakan bisa menjadi alternatif energi paling aman. Tak
ada polusi karena ledakan itu menghasilkan energi secara sempurna.
Dalam kisah Star Trek, pesawat Enterprises diceritakan berbahan
bakar antimateri.
Sayangnya, menurut para fisikawan, meski antimateri bisa diciptakan,
nilai ekonomisnya tidak sebanding dengan energi yang dihasilkannya.
Untuk menciptakan sebutir anti proton, perlu ongkos jutaan dolar.
Mereka bahkan pesimis semaju apapaun teknik penciptaan antimateri,
nilai ekonomisnya tak akan tercapai. Sekadar gambaran, seluruh
antimateri yang tercipta lewat eksperimen selama duapuluh tahun
terkahir ini paling-paling hanya cukup untuk menyalakan sebuah bola
lampu 100 watt selama 3 menit. Antimateri akan menjadi energi
alternatif kalau kita bisa menemukan sebuah tambang antimateri di
sebuah pojok jagad raya.
Sia-siakah penemuan dan pembuktian keberadaan antimateri? Bagi saya,
tidak. Pembuktian adanya antimateri menjadi sebuah titik terang
untuk kembali melacak asal-usul. Mungkinkah ada hubungan antara
sedikitnya antimateri yang tersisa di jagad raya dengan keberadaan
makluk hidup? Mungkinkah, energi yang membuat jantung berdetak dan
pada gilirannya mengalirkan darah ke seluruh tubuh merupakan hasil
pertemuan antar antimateri dan materi? Jangan-jangan, selain 90 kg
materi, saya juga terdiri 90 kg antimateri?
Teka - Teki
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Apa yang punya kaki tapi tak kelihatan
Lebih tinggi dari pepohonan
Menembus awan sangatlah tinggi
Tapi tak pernah tumbuh sama sekali?
Tiga puluh kuda putih di atas bukit merah
Mula – mula mereka memamah
Lalu mereka mengunyah
Kemudian berdiri diam tak berubah
Tak bersuara menangis
Tak bersayap terbang
Tak bergigi menggigit
Tak bermulut berbisik
Sebuah mata pada muka biru
Melihat mata pada muka hijau
“Matanya seperti mataku” kata mata pertama
“Tapi tempatnya di bawah bukan di atas”
Tak bisa dilihat, tak bisa diraba
Tak bisa didengar, tak punya aroma
Sembunyi dibalik bintang dan di bawah bukit
Lubang – lubang kosong diisinya sedikit – sedikit
Datang lebih dulu tapi mengikut dibelakang
Mengakhiri hidup, membunuh tawa riang
Ada kotak tanpa engsel, tanpa kunci atau penutup
Tetapi didalamnya berisi emas yang hidup
Hidup tak bernapas
Dingin seperti mayat
Tidak haus, minum terus
Berpakaian besi tidak merasa berat
Tanpa kaki di atas satu kaki
Dua kaki duduk di atas tiga kaki
Empat kaki mendapat bagian
Benda ini makan segalanya:
Burung, binatang, pohon, dan bunga
Mengerat besi, menggigit baja
Batu keras pun digilingnya
Membunuh raja, menghancurkan kota
Meruntuhkan gunung sampai rata
bisakah menebak apa itu semua....????
jawabannya adalah.....
- (Gunung)
- (Gigi)
- (Angin)
- (Matahari)
- (Gelap)
- (Telur)
- (Ikan)
- (Orang makan, kucing dapat bagian)
- (waktu)
Lebih tinggi dari pepohonan
Menembus awan sangatlah tinggi
Tapi tak pernah tumbuh sama sekali?
Tiga puluh kuda putih di atas bukit merah
Mula – mula mereka memamah
Lalu mereka mengunyah
Kemudian berdiri diam tak berubah
Tak bersuara menangis
Tak bersayap terbang
Tak bergigi menggigit
Tak bermulut berbisik
Sebuah mata pada muka biru
Melihat mata pada muka hijau
“Matanya seperti mataku” kata mata pertama
“Tapi tempatnya di bawah bukan di atas”
Tak bisa dilihat, tak bisa diraba
Tak bisa didengar, tak punya aroma
Sembunyi dibalik bintang dan di bawah bukit
Lubang – lubang kosong diisinya sedikit – sedikit
Datang lebih dulu tapi mengikut dibelakang
Mengakhiri hidup, membunuh tawa riang
Ada kotak tanpa engsel, tanpa kunci atau penutup
Tetapi didalamnya berisi emas yang hidup
Hidup tak bernapas
Dingin seperti mayat
Tidak haus, minum terus
Berpakaian besi tidak merasa berat
Tanpa kaki di atas satu kaki
Dua kaki duduk di atas tiga kaki
Empat kaki mendapat bagian
Benda ini makan segalanya:
Burung, binatang, pohon, dan bunga
Mengerat besi, menggigit baja
Batu keras pun digilingnya
Membunuh raja, menghancurkan kota
Meruntuhkan gunung sampai rata
bisakah menebak apa itu semua....????
jawabannya adalah.....
- (Gunung)
- (Gigi)
- (Angin)
- (Matahari)
- (Gelap)
- (Telur)
- (Ikan)
- (Orang makan, kucing dapat bagian)
- (waktu)
Kenapa Ayam Menyebrang Jalan?
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Jawaban menurut beberapa kalangan :
Guru TK:
Supaya sampai ke ujung jalan.
Plato:
Untuk mencari kebaikan yang lebih baik.
FBI:
Beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa.
Aristoteles:
Karena merupakan sifat alami dari ayam.
Captain James T. Kirk
Karena dia ingin pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi.
Martin Luther King, Jr.
Saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyeberang jalan
tanpa mempertanyakan kenapa.
Machiavelli
Poin pentingnya adalah ayam menyeberang jalan! Siapa yang peduli kenapa!
Akhir dari penyeberangan akan menentukan motivasi ayam itu.
Freud
Fakta bahwa kalian semua begitu peduli pada alasan ayam itu menunjukkan
ketidaknyamanan seksual kalian yang tersembunyi.
George W Bush
Kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! Kami cuma ingin tau apakah
ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau melawan
kami. Tidak ada pihak tengah di sini!
Darwin
Ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi
alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang
jalan.
Einstein
Apakah ayam itu menyeberang jalan atau jalan yang bergerak di bawah ayam
itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri.
Nelson Mandela
Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyeberang jalan! Dia adalah
panutan yang akan saya bela sampai mati!
Thabo Mbeki
Kita harus mencari tahu apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan
jalan.
Mugabe
Setelah sekian lama jalan dikuasai petani kulit putih, ayam miskin yang
tertindas telah menanti terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan
sekarang dia menyeberanginya dengan dorongan ayam-ayam veteran perang. Kami
bertekad mengambil alih jalan tersebut dan memberikannya pada ayam,
sehingga dia bisa menyeberanginya tanpa ketakutan yang diberikan oleh
pemerintahan Inggris yang berjanji akan mereformasi jalan itu. Kami tidak
akan berhenti sampai ayam yang tidak punya jalan itu punya jalan untuk
diseberangi dan punya kemerdekaan untuk menyeberanginya!
Isaac Newton
Semua ayam di bumi ini kan menyeberang jalan secara tegak lurus dalam garis
lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika
ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.
Miyabi
Ooohh.... Aahhh... Mmmhhh... Ohh yeeahh...
Programmer J2EE
Tidak semua ayam dapat menyeberang jalan, maka dari itu perlu adanya
interface untuk ayam yaitu nyeberangable, ayam-ayam yang ingin atau bisa
menyeberang diharuskan untuk mengimplementasikan interface nyebrangable,
jadi di sini sudah jelas terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah
loosely coupled.
Flasher
Karena pada keyframe tersebut terdapat actionscript yang bertuliskan
perintah 'GoTo And Run' ...
LB Moerdani
Selidiki! Apakah ada unsur subversif?
Sutiyoso
Itu ayam pasti ingin naik busway.
Soeharto
Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua! Kalo perlu ya
disukabumikan saja.
Habibie
Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi
percepatan yang mengakibatkan sang ayam mengikuti rotasi dan berpindah ke
seberang jalan.
Darwis Triadi
Karena di seberang jalan, angle dan lightingnya lebih bagus.
Nia Dinata
Pasti mau casting '30 Hari Mencari Ayam' ya?
Desi Ratnasari
No comment!
Dhani Ahmad
Asal ayam itu mau poligami, saya rasa gak ada masalah mau nyebrang kemana
juga...
Julia Perez
Memangnya kenapa kalo ayam itu menyeberang jalan? Karena sang jantan ada disana ! Daripada sang betina sendirian di seberang sini, yaaaaaaaaahhh dia kesanalahh.. . Cape khan pake alat bantu terus?
Roy Marten
Ayam itu khan hanya binatang biasa, pasti bisa khilaf.. (sambil
sesenggukan) .
Butet Kartaredjasa
Lha ya jelas untuk menghindari grebekan kamtib to?
Roy Suryo
Kalo diliat dari metadatanya, itu ayam asli.
Mega Karti
Ayamnya pasti ayam wong cilik. Dia jalan kaki toh?
Harmoko
Berdasarkan petunjuk presiden.
and the best answer is.......... .....( eng ing eng )
Gus Dur :
"Kenapa ayam nyebrang jalan? Ngapain dipikirin? Gitu aja kok repot!
Bukannya kerja tapi malah baca ginian..."
Satu lagi dari :
Cinta LAura
dengan bibir cumi-cumminya.
Kaca mami And papi akiuu
ayam ga boyleh nyeubrrrang sembarrangan
Capii jadi ayam icu eynak
he can ujan-ujanan, ga usah nayik oyyjeg, and
bisa beycek-beycekan
Ibuku seorang Pembohong
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Memang sukar untuk orang lain percaya,tapi itulah
yang berlaku. Ibu saya memang seorang pembohong!!
Sepanjang ingatan saya sekurang-kurangnya 8 kali ibu
membohongi saya. Saya perlu catatkan segala
pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian.
Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya
lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah
keluarga miskin. Makan minum serba kekurangan. Kami
sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari
kami terpaksa makan berlaukkan ikan masin dikongsi
satu keluarga.
Sebagai anak yang masih kecil, saya sering saja
merungut. Saya menangis mahukan nasi dan lauk yang
banyak. Tapi ibu cepat memujuk. Ketika makan, ibu
sering membahagikan bahagian nasinya untuk saya.
Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata
: ""Makanlah nak ibu tak lapar."
PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.
Ketika saya mulai besar ibu yang gigih sering
meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di
tali air berhampiran rumah. Ibu berharap dari ikan
hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan
untuk membesarkan kami adik-beradik.
Pulang dari memancing, ibu memasak gulai ikan yang
segar dan mengundang selera. Sewaktu saya memakan
gulai ikan itu ibu duduk disamping kami dan memakan
sisa daging ikan yang masih menempel di tulang
daripada bekas sisa ikan yang saya makan tadi..
Saya sedih melihat ibu seperti itu.. Hati saya
tersentuh lalu dengan menggunakan sudu saya
memberikan ikan itu kepada ibu. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya. Ibu berkata : "Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan." –
PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.
Di usia awal remaja, saya masuk sekolah menengah.
Ibu pergi ke kedai dengan membawa sejumlah penyapu
lidi dan kuih-muih untuk menyara persekolahan
saya,abang dan kakak.
Suatu dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya
terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kuih
denagn beremankan sebuah pelita di hadapannya.
Beberapa kali saya melihat kepala ibu terhangguk
kerana mengantuk. Saya berkata : "Ibu, tidurlah,
esok pagi ibu kena pergi kebun pula." Ibu tersenyum
dan berkata : "Cepatlah tidur nak, ibu belum mengantuk lagi."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.
Di hujung musim persekolahan, ibu meminta cuti kerja
supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk
menduduki peperiksaan penting. Ketika hari sudah
siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu
terus sabar menunggu saya di luar dewan. Ibu
seringkali saja tersenyum dan mulutnya
terkumat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus
ujian peperiksaan ini dengan cemerlang.
Ketika loceng berbunyi menandakan ujian sudah
selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan
menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol
yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat
dibandingkan dengan kasih saying ibu yang jauh lebih kental.
Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera
memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya
minum. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata :
"Minumlah nak, ibu tak haus!!"
– PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.
Setelah pemergian ayah kerana sakit, iaitu selepas
saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang
mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga.
Ibu bekerja mengambil upah di kebun, membuat penyapu
lidi dan menjual kuih-muih agar kami tidak kelaparan.
Tapi apalah sangat kudrat seorang ibu. Kehidupan
keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat
keadaan keluarga yang semakin parah, seorang pakcik
yang baik hati dan tinggal berjiran dengan kami,
datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak
bantuan itu.
Jiran-jiran sering kali menasihati ibu supaya
menikah lagi agar ada seorang lelaki yang akan
menjaga dan mencarikan wang untuk kami sekeluarga.
Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengendahkan
nasihat mereka. Ibu berkata : "Saya tidak perlukan
cinta saya, tidak perlukan lelaki."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.
Setelah kakak dan abang habis belajar dan mulai
bekerja, ibu sudah pun tua. Kakak dan abang menyuruh
ibu supaya berehat sahaja di rumah. Tidak payahlah
lagi bersusah payah dan bersengkang mata untuk
mencari duit. Tetapi ibu tidak mahu. Ibu rela pergi
ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk
memenuhi keperluan hidupnya.
Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar
sering mengirimkan uang untuk membantu memenuhi
keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak
mahu menerima uang tersebut. Malahan ibu mengirim
balik uang itu dan ibu berkata : "Jangan
susah-susah, ibu ada duit."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.
Setelah tamat pengajian di universiti, saya
melanjutkan lagi pelajaran ke peringkat sarjana di
luar Negara. Pengajian saya di sana dibiayai
sepenuhnya oleh sebuah syarikat besar. Sarjana itu
saya sudahi dengan cemerlang,kemudian saya pun
bekerja dengan syarikat yang telah membiayai
pengajian saya juga di luar negara.
Dengan gaji yang agak lumayan, saya berhajat membawa
ibu untuk menikmati penghujung hidupnya di luar
negara. Pada pandangan saya, ibu sudah puas bersusah
payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis
dengan penderitaan, eloklah kalau hari-hari tuanya
ini ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan
pula.
Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu
tidak mahu menyusahkan anaknya ini dengan berkata ;
"Tak payahlah, ibu tak biasa tinggal di negara orang."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.
Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua.. Suatu
malam saya menerima berita ibu diserang penyakit
kanser. Ibu mesti dibedah secepat mungkin. Saya yang
ketika itu berada jauh diseberang samudera terus
segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta.
Saya melihat ibu terbaring lemah di katil hospital
setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan
sangat tua, menatap ajah saya dengan penuh
kerinduan. Ibu menhadiahkan saya sebuah senyuman
biarpun agak kaku kerana terpaksa menahan sakit yang
menjalari setiap inci tubuhnya.. Saya dapat melihat
dengan jelas betapa penyakit itu telah memamah tubuh
ibu sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus.
Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata.
Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi
dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih,
sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini.
Tetapi ibu tetap tersenyum dan berkata : "Jangan
menangis nak, ibu tak sakit."
– PEMBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Anda bertuah kerana masih mempunyai ibu dan ayah.
Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau ibu anda
jauh dari mata, anda boleh menelefonnya sekarang,
dan berkata, 'Ibu, saya sayang ibu.
Belajar dari kura-kura
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
Ada satu keluarga kura-kura memutuskan untuk pergi bertamasya. Dasar kura-kura, dari sananya memang sudah serba lambat, untuk mempersiapkan piknik ini saja mereka butuhkan waktu 7 tahun. Akhirnya keluarga kura-kura ini meninggalkan hunian mereka, pergi mencari tempat yang cocok untuk kegiatan piknik mereka.
Baru ditahun kedua mereka temukan lokasi yang sesuai dan cocok! Selama enam bulan mereka membersihkan tempat itu, membongkari semua keranjang-kura perbekalan piknik, dan membenah-susuni tempat itu. Lalu mereka baru sadar dan lihat bahwa mereka lupa membawa garam. Waduh, sebuah piknik tanpa garam? Mereka serempak setuju dan berteriak itu bisa menjadi bencana luar biasa. Setelah panjang lebar berdiskusi, kura termuda yang diputuskan terpilih untuk mengambil garam di rumah mereka. Meskipun ia termasuk kura tercepat dari semua kura-kura yang lambat, si kura kecil ini merengek, menangis dan me-ronta-kura dalam batoknya. Ia setuju pergi tapi dengan berdasarkan satu syarat: bahwa tidak satu pun boleh makan sampai ia kembali.
Keluarga kura itu setuju dan si kura kecil ini berangkatlah.
Tiga tahun lewat dan kura kecil itu masih juga belum kembali. Lima tahun, enam tahun, lalu memasuki tahun ketujuh kepergiannya, kura-kura tertua sudah tak tahan menahan laparnya. Ia pun mengumumkan bahwa ia begitu lapar dan akan mulai makan dan mulai membuka rotinya.
Pada saat itu, tiba-kura muncul si kura-kura kecil dari balik sebatang pohon dan berteriak: "Lihat tuhhh!! Benar, kan!? Aku tahu kalian memang tak akan menunggu. Achhh, kalau begini caranya aku nggak jadi pergi mengambil garam."
Sebagian dari kita memboroskan waktu sekedar cuma menunggui sampai orang lain memenuhi harapan kita. Sebaliknya, kita begitu kuatir, prihatin, sering malah terlalu memerdulikan apa yang dikerjakan orang lain sampai-sampai dan malahan kita cuma berpangku tangan tanpa berbuat apa pun. Kita acap menjadi kura-kura, tanpa menyadarinya.
Asal Mula Nama Indonesia
by CHANGES ZONE on Nov.22, 2009, under
PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama.
Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai
(Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai
kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang
diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar,
seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu
menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik
Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang)
yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa).
Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab
luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh
kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh
di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil
"Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun.
"Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda,
semuanya Jawa)" kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.
Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa
Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya
terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang
terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah "Hindia".
Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia
Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air kita
memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian
Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East
Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah
"Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel
Malais).
Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang
digunakan adalah Nederlandsch- Indie (Hindia Belanda), sedangkan
pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo
(Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan
nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk
menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya
juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi
rupanya nama Insulinde ini kurang populer. Bagi orang Bandung,
Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada
di Jalan Otista.
Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950),
yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik
Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak
mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara,
suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi
mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang
ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh
J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada
tahun 1920.
Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan
Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit.
Pada masa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau
di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang)
sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah
mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, "Lamun huwus kalah
nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau
seberang, barulah saya menikmati istirahat). Oleh Dr. Setiabudi kata
nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi
pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli
antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di
antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam
definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini
dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari
nama Hindia Belanda.
Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan
wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Tetapi nama resmi
bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari
mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul.
Nama Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan,
Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang
dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia
yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada
tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel
Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah
JIAEA.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel
On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-
Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah
tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu
untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia
tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain.
Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos
dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu
tertulis: ... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan
Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu)
daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat
untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk
Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl,
bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam
tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak
memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson
Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada
awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi
kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu
panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang
Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih
baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak
pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the
ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of
Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which
is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian
Archipelago. Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak
menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa
dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka
bumi!
Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia"
dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah
ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang
bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder
die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat
hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864
sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah
"Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul
anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang
tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van
Nederlandsch- Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah
"Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia"
adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke
negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan
nama Indonesische Pers-bureau.
Makna politis
Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah
ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh
pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia"
akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang
memperjuangkan kemerdekaan! Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga
dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa
Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi
pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun
1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi
Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka,
Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, "Negara Indonesia Merdeka
yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil
disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat
menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama
Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena
melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan
untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha
dengan segala tenaga dan kemampuannya. "
Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie
Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia
berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun
1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische
Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-
mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia"
dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada
Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang
kini kita sebut Sumpah Pemuda.
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat;
DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo,
dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah
Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama
"Nederlandsch- Indie". Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini
ditolak mentah-mentah.
Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke
tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia
Belanda" untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945,
atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.
Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai
(Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai
kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang
diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar,
seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu
menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik
Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang)
yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa).
Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab
luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh
kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh
di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil
"Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun.
"Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda,
semuanya Jawa)" kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.
Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa
Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya
terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang
terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah "Hindia".
Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia
Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air kita
memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian
Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East
Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah
"Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel
Malais).
Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang
digunakan adalah Nederlandsch- Indie (Hindia Belanda), sedangkan
pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo
(Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan
nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk
menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya
juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi
rupanya nama Insulinde ini kurang populer. Bagi orang Bandung,
Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada
di Jalan Otista.
Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950),
yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik
Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak
mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara,
suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi
mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang
ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh
J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada
tahun 1920.
Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan
Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit.
Pada masa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau
di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang)
sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah
mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, "Lamun huwus kalah
nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau
seberang, barulah saya menikmati istirahat). Oleh Dr. Setiabudi kata
nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi
pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli
antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di
antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam
definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini
dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari
nama Hindia Belanda.
Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan
wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Tetapi nama resmi
bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari
mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul.
Nama Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan,
Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang
dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia
yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada
tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel
Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah
JIAEA.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel
On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-
Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah
tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu
untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia
tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain.
Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos
dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu
tertulis: ... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan
Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu)
daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat
untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk
Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl,
bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam
tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak
memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson
Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada
awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi
kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu
panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang
Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih
baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak
pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the
ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of
Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which
is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian
Archipelago. Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak
menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa
dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka
bumi!
Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia"
dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah
ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang
bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder
die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat
hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864
sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah
"Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul
anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang
tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van
Nederlandsch- Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah
"Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia"
adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke
negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan
nama Indonesische Pers-bureau.
Makna politis
Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah
ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh
pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia"
akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang
memperjuangkan kemerdekaan! Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga
dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa
Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi
pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun
1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi
Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka,
Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, "Negara Indonesia Merdeka
yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil
disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat
menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama
Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena
melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan
untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha
dengan segala tenaga dan kemampuannya. "
Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie
Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia
berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun
1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische
Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-
mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia"
dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada
Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang
kini kita sebut Sumpah Pemuda.
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat;
DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo,
dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah
Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama
"Nederlandsch- Indie". Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini
ditolak mentah-mentah.
Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke
tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia
Belanda" untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945,
atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.